Liburan ke “GUA PINDUL”
Pada tangal 3
Februri 2015 saya berlibur ke kota Yogyakarta bersama teman saya mengunjungi
tempat wisata di daerah Bejiharjo,
sesampai kami disana kami langsung
memesan tiket masuk untuk menyusuri Gua
Pindul tersebut. Gua Pindul, salah satu gua yang merupakan rangkaian dari 7 gua
dengan aliran sungai bawah tanah yang ada di Desa Bejiharjo, Karangmojo,
menawarkan sensasi petualangan tersebut. Selama kurang lebih 45 - 60 menit
wisatawan akan diajak menyusuri sungai di gelapnya perut bumi sepanjang 300 m
menggunakan ban pelampung.
Petualangan
yang memadukan aktivitas body rafting dan caving ini dikenal
dengan istilah cave tubing. Tidak diperlukan persiapan khusus untuk
melakukan cave tubing di Gua Pindul. Peralatan yang dibutuhkan hanyalah
ban pelampung, life vest, serta head lamp yang semuanya sudah
disediakan oleh pengelola. Aliran sungai yang sangat tenang menjadikan
aktivitas ini aman dilakukan oleh siapapun, mulai dari anak-anak hingga orang
dewasa. Waktu terbaik untuk cave tubing di Gua Pindul adalah pagi hari
sekitar pukul 09.00 atau 10.00 WIB. Selain karena airnya tidak terlalu dingin,
jika cuaca sedang cerah pada jam-jam tersebut akan muncul cahaya surga yang
berasal dari sinar matahari yang menerobos masuk melewati celah besar di atap
gua.
Sambil
merasakan dinginnya air sungai yang membelai tubuh di tengah gua yang minim
pencahayaan, seorang pemandu bercerita tentang asal-usul penamaan Gua Pindul. “
Menurut legenda yang dipercayai masyarakat dan dikisahkan turun temurun, nama
Gua Pindul dan gua-gua lain yang ada di Bejiharjo tak bisa dipisahkan dari
cerita pengembaraan Joko Singlulung mencari ayahnya. Setelah menjelajahi hutan
lebat, gunung, dan sungai, Joko Singlulung pun memasuki gua-gua yang ada di
Bejiharjo. Saat masuk ke salah satu gua mendadak Joko Singlulung terbentur
batu, sehingga gua tersebut dinamakan Gua Pindul yang berasal dari kata pipi
gebendul. “ kata bapak Tono pemandu kami di dalam gua.
Selain
menceritakan tentang legenda Gua Pindul,pak Tono pun akan menjelaskan ornamen
yang ditemui di sepanjang pengarungan. Di gua ini terdapat beberapa ornamen
cantik seperti batu kristal, moonmilk, serta stalaktit dan stalagmit
yang indah. Sebuah pilar raksasa yang terbentuk dari proses pertemuan stalaktit
dan stalagmit yang usianya mencapai ribuan tahun menghadang di depan. Di
beberapa bagian atap gua juga terdapat lukisan alami yang diciptakan oleh
kelelawar penghuni gua. Di tengah gua terdapat satu tempat yang menyerupai
kolam besar dan biasanya dijadikan tempat beristirahat sejenak sehingga
wisatawan dapat berenang atau terjun dari ketinggian. Menikmati indahnya
ornamen gua di sela bunyi kepak kelelawar dan kecipak air, mendadak pengarungan
sudah sampai di mulut keluar gua. Bendungan Banyumoto yang dibangun sejak jaman
Belanda dengan latar belakang perbukitan kami pun mengakhir petuangan kami di
dalam Gua pindul.